Merupakan karya milik Syaikh Yusuf bin Abdul Qodir al-Barnawi yang memuat kaidah-kaidah dalam menerangkan i’rob, ini merupakan salah satu cabang dari ilmu Nahwu yang harus dipelajari oleh para santri supaya dapat memahami al-Qur’an dan hadis secara benar, serta terhindar dari kesalahan. diajarkan selama 1 semester pada semester 1 kelas 10 MAP.
Alfiyyah atau lengkapnya adalah Al-Khulasah al-Alfiyyah adalah kitab yang terdiri dari 1002 bait syair tentang tata bahasa Arab (Nahwu & Sorof). Kitab ini ditulis oleh seorang ahli bahasa Arab yang bernama Muhammad bin Abdillah bin Malik. Di dalamnya terdapat 82 bagian, yakni pembukaan, 80 bab tentang bahwu dan sorof, dan penutup. Dengan mengaji kitab ini, para santri diharapkan dapat berbahasa Arab sesuai dengan kaidah yang baik. Pengkajian kitab ini diajarkan selama 2 tahun yaitu pada kelas X dan XI MAP, juga menjadi hafalan wajib (muhafadzhoh).
Kitab karya Imam al-Ghazali ini berisikan hadis-hadis Nabi serta nasihat bagi para pembacanya. Membahas tentang jiwa manusia, sifat beserta obatnya. Sebagaimana arti dari kitab tersebut, yaitu Jalan Terang untuk Para Hamba, harapan bahwa kitab ini akan mampu menjadi pedoman pendamping bagi umat Islam agar senantiasa berusaha dan tidak pernah menyerah dalam mencapai kebahagiaan hakiki, yakni rida Allah swt. kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Kitab al-Waraqat dikarang oleh Imam Haramain. Ia bernama lengkap Abu al-Ma’ali Dliya’ ad-Din Abdul Malik bin Abdullah bin Yusuf bin Muhammad al-Juwaini. Imam Haramain mendesain kitab al-Waraqat untuk kebutuhan mubtadi (pemula). Secara bahasa, waraqat berarti lembaran-lembaran kertas. Dari judul saja sudah menggambarkan kitab ini bukan kitab yang besar. Pada bagian pengantar, Imam Haramain berkata, “Kitab ini adalah lembaran-lembaran kertas (waraqat) yang tipis/kecil yang berisi fasal-fasal (topik-topik utama) mengenai ushul fikih yang bisa diambil manfaatnya oleh pemula. kitab ini diajarkan selama 2 tahun dikelas 9 MTsP dan 10 MAP.
Kitab berisikan kumpulan hadis Nabi yang direferensikan dari kitab-kitab hadis terpercaya seperti Shohih Bukhari, Muslim, Abu Daud, al-Nasa’i, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain. Mayoritas pembahasan pada bagian awal adalah tentang hati dan kebersihan jiwa. Ditulis oleh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi, seorang ulama besar bermazhab Syafi’i. kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Manhaj Dzawi al-Nazhar adalah sebuah kitab syarh nazham alfiyah al-Suyuthi yang dalamnya berbicara tentang ilmu hadits dan ilmu mustolah hadits, dikarang oleh ulama Indonesia Syeikh Mahfudzh at Tarmasi, Dalam kitabnya ini ada sekitar 81 cabang pembahasan. Beliau menjelaskan ulang beberapa cabang yang sudah dikelompokkan oleh Imam as-Suyuthi menjadi satu tentang Al-Gharib wal Gharib wa Al-Mustafizh wal Mutawatir dengan pembahasan yang terpisah, supaya lebih dapat dipahami lagi, kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Kitab Nurul Yaqin Fi Sirah Sayyid Al-Mursalin adalah kitab klasik yang begitu dikenal, bukan saja di negara asal penulisnya, tetapi juga di Tanah Air. Terutama di kalangan pesantren dan madrasah, buku ini sering dijadikan buku diktat pegangan di berbagai madrasah dengan berbagai tingkatan.
Kitab Nurul Yaqin Fi Sirah Sayyid Al-Mursalin termasuk yang paling mutakhir ditulis sekaligus paling lengkap karena diambil dari sumber-sumber utama seperti kitab Asy-Syifa karya Imam Al-Qadhi lyadh, Al-lhya’ karya Al-Ghazali, Al-Mawahib dan As-Sirah Al-Halabiyyah karya Imam Al-Qasthalani. kitab ini diajarkan selama 2 tahun, yaitu dikelas 9 MTsP dan kelas 10 MAP.
Kitab karya Prof. Dr. as-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, merupakan seorang ulama berpengaruh dari kota Mekkah. Secara bahasa kitab ini memiliki arti “Pemahan-Pemahaman yang Harus Diluruskan”. Kitab ini hadir sebagai jawaban atas kegelisahan kaum Ahlussunnah wal Jamaah terhadap gerakan Salafi-Wahabi di Jazirah Arab, khususnya kota Mekkah. Penulis berusaha membuktikan kesalahan-kesalahan paham yang menyebabkan pentaklifan dan penyesatan kepada golongan lainnya, terkhusus Ahlussunnah wal Jama’ah.
Kitab ini terdiri dari tiga bab, yang mana satu babnya untuk satu tahun sampai kelas XII. Bab I menjelaskan tentang akidah yang sub babnya terdiri dari Tuduhan Palsu atas Pernyataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Kesalahan dalam Pentaklifan, Konsep Tasawuf, Pelurusan tentang Pemahaman Salah tentang Bid’ah, Tawasul, Mazhab Asy’ariyyah, Syafaat dll. Bab II membahas tentang kenabian, sub babnya terdiri dari Keistimewaan Nabi Muhammad SAW, Hakikat Kenabian, dan Tentang Hukum Tabarruk. Kemudian bab terakhir membahas masalah-masalah khilafiyah, sub babnya mengenai Kehidupan Nabi di Alam Barzakh, Keutamaan Nabi di Alam Barzakh, Nabi Muhammad Menjawab yang Memanggilnya, Keramat bagi Orang Saleh, Hukum Ziarah Kubur, Tabarruk terhadap Peninggalan-Penginggalan Nabi, dan Pembahasan Seputar Hari Besar Islam seperti Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana nama kitabnya, kitab ini dikarang oleh dua Imam bernama Jalal, Imam Jalaluddin Muhammad al-Mahalli dan Imam Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi. Sebagaimana kitab tafsir lainnya, kitab ini adalah tafsiran al-Quran. Yang menjadi pembedanya adalah redaksi yang tidak begitu panjang dan mudah dipahami karena langsung mengambil pendapat terkuat di antara ulama atas suatu kasus. Di dalamnya pun terdapat uraian-uraian lain yang mendukung penafsiran kata, kalimat, dan ayat-ayat, kitab ini diajarkan setiap ramadhan selama 2 tahun, pertama dikelas X MAP dari Juz 1-15, kemudian dikelas XI MAP dari Juz 16-30.
Kitab ini ditulis oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi (wafat tahun 911 H), kitab ini termasuk kitab yang bagus dalam membahas ilmu Tafsir karena penulisnya berusaha untuk mengumpulkan macam-macam ilmu al-Qruqn kemudian menertibkannya dan membuatkan dalam bab-bab. Tertulis dalam kitab ini sekitar 102 cabang ilmu yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar al-Quran. kitab ini diajarkan setiap bulan ramadhan selama 2 tahun pada kelas X & XI MAP. To
Kitab Nihayah al-Qaul al-Mufid fi Ilm at-Tajwid karya Syaikh Muhammad Makki Nashr al-Juraisi, Imam Masjid az-Zahid Kairo Mesir. Misalnya bab Nun Sukun atau tanwin, mim sukun, AL takrif hingga mad. Secara umum, bab-bab tersebut juga ada di seluruh buku tajwid (tajwid versi ringkas). Namun, di dalam kitab ini juga ditambahkan beberapa bab dan dijelaskan secara ringkas.
Bab-bab tambahan misalnya bab idgham dan ghunnah, bab lam sukun (yang didalamnya masuk bab A takrif), dan bab isti’dzah dan basmalah. Selain itu, pembahasan bab umum (nun sukun dkk) juga dijelaskan lebih mendetail, kitab ini diajarkan selama Ramadhan dikelas 10 MAP.
Alfiyyah atau lengkapnya adalah Al-Khulasah al-Alfiyyah adalah kitab yang terdiri dari 1002 bait syair tentang tata bahasa Arab (Nahwu & Sorof). Kitab ini ditulis oleh seorang ahli bahasa Arab yang bernama Muhammad bin Abdillah bin Malik. Di dalamnya terdapat 82 bagian, yakni pembukaan, 80 bab tentang bahwu dan sorof, dan penutup. Dengan mengaji kitab ini, para santri diharapkan dapat berbahasa Arab sesuai dengan kaidah yang baik. Pengkajian kitab ini diajarkan selama 2 tahun yaitu pada kelas X dan XI MAP, juga menjadi hafalan wajib (muhafadzhoh).
Kitab karya Imam al-Ghazali ini berisikan hadis-hadis Nabi serta nasihat bagi para pembacanya. Membahas tentang jiwa manusia, sifat beserta obatnya. Sebagaimana arti dari kitab tersebut, yaitu Jalan Terang untuk Para Hamba, harapan bahwa kitab ini akan mampu menjadi pedoman pendamping bagi umat Islam agar senantiasa berusaha dan tidak pernah menyerah dalam mencapai kebahagiaan hakiki, yakni rida Allah swt. kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Syaikh Muhammad ibn Yusuf as-Sanusi (w. 895 H.) memandang perlu untuk menjelaskan kitab Tauhid yang telah beliau tulis yakni al-Aqidah as-Sanusiyah. Syarh ini beliau namakan Tauhid Ahlil Irfan wa marifatullahi wa rasulihi bid dalil wal burhan. Syarh beliau bukanlah penjelasan teks secara kata per kata. Namun, beliau terlebih dahulu mengemukakan satu kalimat ataupun satu paragraf utuh, lalu beliau uraikan maksud dari kalimat atau paragraf tersebut. Beliau memilih kata-kata yang ringkas dan dapat mudah dimengerti. Beliau tuntaskan penjelasan beliau sebelum berpindah ke pembahasan paragraf berikutnya. Dalam kitabnya ini diulas shifat yang wajib bagi Allah, shifat yang mustahil dan shifat yang boleh jadi ada (jaiz) pada Allah SWT. Dengan segala argumentasinya. Begitu pula dibahas shifat bagi para rasul-Nya. Serta pokok-pokok keimanan yang menjadi landasan pokok ahlus sunnah wal jamaah khususnya Asyariyah. kitab ini diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari adalah penulis kitab Fathul Mu’in tersebut. Kitab ini merupakan kitab syarah (penjelasan) dari kitab sebelumnya yaitu Qurrotul ‘Ain. Isi kitab ini adalah kajian-kajian disiplin ilmu fikih. Keistimewaan dari kitab ini adalah penukilan perbendaan pendapat ulama akan suatu hukum, semuanya dinukil dari kitab-kitab yang mu’tabar. Dengan mengkaji kitab ini, para santri dapat mengetahui lebih banyak hukum-hukum fikih serta penjelasannya, kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Kitab Lubb al-Ushul olehSyaikh Islam Abu Yahya Zakariya al-Anshari w. 926 H . Kitab Lubb al-Ushul sendiri merupakan ikhtishar (ringkasan) dari kitab Jam’ul Jawami’, magnum opusnya Imam Taj ad-Din as-Subki w. 771 H. Sejatinya, kitab Lubb al-Ushul merupakan kitab kombinasi dua ushul; Ushul Din dan Ushul Fiqh. Hal tersebut menegaskan bahwa ilmu Ushul Fiqh memiliki ikatan kuat nan intens dengan ilmu Ushul Din. Kitab Lubb al Ushul bisa dibagi dalam tiga kepingan pembahasan; Pertama, al-Muqaddimat. Berisi tentang masalah-masalah yang mesti dipahami lebih dahulu, agar bisa dan mudah dalam memahami isi sejatinya Ushul Fiqh. Di antaranya, pembahasan khitab, taklif mulja’. Total, ada 11 masalah terdapat dalam al-Muqaddimat; Kedua, al-Kitab. Pada dasarnya terdapat tujuh al-Kitab (judul besar) dalam bagian kedua ini, dan di situlah jantung pembicaraan ilmu Ushul Fiqh. Isinya termasuk al-Quran, sunah, ijmak, qiyas, istidlal, ta’adul dan tarajuh, dan ijtihad; Ketiga, merupakan penutupan yang berisi konsep dasar ilmu Tasawuf. Satu kepingan dari kitab ini menyempurnakan kepingan lainnya. kitab ini diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Kitab Al-Faroidul Bahiyyah, adalah Salah Satu Kitab yang Menjelaskan Kaidah-kaidah Fiqh, karya Monumental Sayyid Abu Bakar Al-Ahdalil Al- Yamani As-Syafi’i. Dalam Kitab ini Disebutkan 5 Kaidah Kubro, 40 Kaidah Juz’iyyah dan 20 Kaidah yang Mukhtalaf, diharapkan Mampu Menguasai Rumusan-rumusan Kaidah Fiqh Beserta Contoh-contoh Persoalan yang Dicakupkannya Serta Pengecualiannya. kitab ini diajarkan menggunakan syarh dari Ponpes Lirboyo yaitu Taqrirat al Faraid al Bahiyyah dan diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Kitab ini membahas tentang ilmu faraid dan hal-hal yang berkaitan dengannya, yang dibagi pada beberapa fasal, yaitu, definisi Farāid, al-Furūḍ al-Muqtadirah fī Kitābillāh, Faṣal fī al-Ḥijab, Faṣl Fī Kaifiyah Irṡ al-Aulād, Faṣal Fī Kaifiyah Irṡ al-Ab wa al-Jad wa al-Um FīḤālah, Faṣl Fī Mīrāṡ at-Tawāsyi, Faṣl Fī Mīrāṡ al-Jadd wa al-Ikhwah, Faṣl Fī Mawāni‘ al-Irṡi wa Mā Hiya, Faṣl Fī Uṣūl al-Masā’il wa mā Yata‘allaq Bihā, Faṣal Fī al-Munāsikhāt. kitab yang digunakan adalah syarh dari Ponpes Lirboyo yaitu Taqrirat ‘Iddah al Farid diajarkan selama 1 tahun pada kelas XI MAP.
Kitab berisikan kumpulan hadis Nabi yang direferensikan dari kitab-kitab hadis terpercaya seperti Shohih Bukhari, Muslim, Abu Daud, al-Nasa’i, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain. Mayoritas pembahasan pada bagian awal adalah tentang hati dan kebersihan jiwa. Ditulis oleh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi, seorang ulama besar bermazhab Syafi’i. kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Manhaj Dzawi al-Nazhar adalah sebuah kitab syarh nazham alfiyah al-Suyuthi yang dalamnya berbicara tentang ilmu hadits dan ilmu mustolah hadits, dikarang oleh ulama Indonesia Syeikh Mahfudzh at Tarmasi, Dalam kitabnya ini ada sekitar 81 cabang pembahasan. Beliau menjelaskan ulang beberapa cabang yang sudah dikelompokkan oleh Imam as-Suyuthi menjadi satu tentang Al-Gharib wal Gharib wa Al-Mustafizh wal Mutawatir dengan pembahasan yang terpisah, supaya lebih dapat dipahami lagi, kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Ar-Rahiq Al-Makhtum Bahtsun Fi As-Sirah An-Nabawiyyah adalah nama lengkap dari Rahiq al Makhtum yang berisi tentang sejarah kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam yang sudah di tahqiq, sehingga kita bisa mengetahui derajat kisah yang disebutkan dalam buku tersebut. dikarang oleh seorang ulama bernama Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury
Juga dapat menjadi wawasan tambahan agar tidak terjebak dalam kebingungan; mana kisah yang memiliki sumber periwayatan, mana kisah yang diperdebatkan kebenarannya, dan mana kisah yang tidak ada sumbernya sama sekali. diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Kitab karya Prof. Dr. as-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, merupakan seorang ulama berpengaruh dari kota Mekkah. Secara bahasa kitab ini memiliki arti “Pemahan-Pemahaman yang Harus Diluruskan”. Kitab ini hadir sebagai jawaban atas kegelisahan kaum Ahlussunnah wal Jamaah terhadap gerakan Salafi-Wahabi di Jazirah Arab, khususnya kota Mekkah. Penulis berusaha membuktikan kesalahan-kesalahan paham yang menyebabkan pentaklifan dan penyesatan kepada golongan lainnya, terkhusus Ahlussunnah wal Jama’ah.
Kitab ini terdiri dari tiga bab, yang mana satu babnya untuk satu tahun sampai kelas XII. Bab I menjelaskan tentang akidah yang sub babnya terdiri dari Tuduhan Palsu atas Pernyataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Kesalahan dalam Pentaklifan, Konsep Tasawuf, Pelurusan tentang Pemahaman Salah tentang Bid’ah, Tawasul, Mazhab Asy’ariyyah, Syafaat dll. Bab II membahas tentang kenabian, sub babnya terdiri dari Keistimewaan Nabi Muhammad SAW, Hakikat Kenabian, dan Tentang Hukum Tabarruk. Kemudian bab terakhir membahas masalah-masalah khilafiyah, sub babnya mengenai Kehidupan Nabi di Alam Barzakh, Keutamaan Nabi di Alam Barzakh, Nabi Muhammad Menjawab yang Memanggilnya, Keramat bagi Orang Saleh, Hukum Ziarah Kubur, Tabarruk terhadap Peninggalan-Penginggalan Nabi, dan Pembahasan Seputar Hari Besar Islam seperti Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana nama kitabnya, kitab ini dikarang oleh dua Imam bernama Jalal, Imam Jalaluddin Muhammad al-Mahalli dan Imam Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi. Sebagaimana kitab tafsir lainnya, kitab ini adalah tafsiran al-Quran. Yang menjadi pembedanya adalah redaksi yang tidak begitu panjang dan mudah dipahami karena langsung mengambil pendapat terkuat di antara ulama atas suatu kasus. Di dalamnya pun terdapat uraian-uraian lain yang mendukung penafsiran kata, kalimat, dan ayat-ayat, kitab ini diajarkan setiap ramadhan selama 2 tahun, pertama dikelas X MAP dari Juz 1-15, kemudian dikelas XI MAP dari Juz 16-30.
Kitab ini ditulis oleh Imam Jalaluddin as-Suyuthi (wafat tahun 911 H), kitab ini termasuk kitab yang bagus dalam membahas ilmu Tafsir karena penulisnya berusaha untuk mengumpulkan macam-macam ilmu al-Qruqn kemudian menertibkannya dan membuatkan dalam bab-bab. Tertulis dalam kitab ini sekitar 102 cabang ilmu yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin belajar al-Quran. kitab ini diajarkan setiap bulan ramadhan selama 2 tahun pada kelas X & XI MAP.
Penulis Kitab Al-Itqan fi Ulumil Qur’an bernama lengkap Abul Fadl Jalaluddin Abdurrahman bin Al-Kammal Abi Bakar bin Muhammad As-Asyuthi As-Syafi’i. Ia dilahirkan pada hari Ahad pertengahan bulan Rajab tahun 849 Hijriyah di kota Asyuth, sebuah kota yang ada di Mesir. Ia wafat pada tahun 911, kemudian dimakamkan di Mesir.
yaitu mencakup 80 pembahasan pokok, tidak termasuk cabang-cabang dari masing-masing pembahasan yang 80. Karenanya, kitab ini sangat membantu bagi para pembaca untuk mengenal Al-Qur’an lebih lanjut.
Karya Syaikh Abdurrohman Al-Akhdhori.
Salah satu kitab wajib yang dipelajari di pondok pesantren setelah selesai mempelajari ilmu Nahwu dan Shorof. Jauharul maknun yang berarti mutiara yang terpendam adalah nadhom yang berisi ilmu balaghoh. Ilmu ini dugunakan untuk memahami dan memperindah bahsa arab, baik secara lisan maupun tulisan. Karena itu, dengan menggunakan sastra Arab, sebuah kata atau kalimat akan menjadi sangat indah. Itulah keindahan bahasa sastra. Misalnya, dalam salah satu nazamnya, Syaikh Abdurrohman al-Akhdhori mengatakan, (Mawadatuhu taduumu likulli hawlin. Wa hal kullu mawadatuhu taduumu). (Cintanya akan abadi sepanjang masa. Lalu, apakah setiap cintanya akan abadi?). Inilah salah satu keindahan bahasa dalam tata bahasa Arab yang bernama balaghoh. kitab ini diajarkan dengan menggunakan syarh dari Ponpes Lirboyo yaitu Taqrirat Jauhar al Maknun dan diajarkan selama 1 tahun pada kelas XII MAP.
Kitab Sullamul Munawraq, walaupun terbilang sangat tipis, namun memuat beberapa bab dan fashal yang cukup banyak. Di mulai dari membahas berbagai macam ilmu baru, dalalah wadh’iyah, pembahasan lafadz-lafadz, menyamakan lafadz pada makna, kully-kullyyat dan juz ’I-juz’iyyat, pembagian mu’arrif, qodhiyah dan hukumnya, tanaqudh, ‘aksil mustawa, qiyas, syakal, susunan dalam qiyas, dan terakhir pembagian hujjah. kitab ini diajarkan dengan menggunakan syarh dari Ponpes Lirboyo yaitu Taqrirat Sullam al Munawraq dan diajarkan selama 1 tahun pada kelas XII MAP.
Kitab karya Imam al-Ghazali ini berisikan hadis-hadis Nabi serta nasihat bagi para pembacanya. Membahas tentang jiwa manusia, sifat beserta obatnya. Sebagaimana arti dari kitab tersebut, yaitu Jalan Terang untuk Para Hamba, harapan bahwa kitab ini akan mampu menjadi pedoman pendamping bagi umat Islam agar senantiasa berusaha dan tidak pernah menyerah dalam mencapai kebahagiaan hakiki, yakni rida Allah swt. kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Syaikh Muhammad ibn Yusuf as-Sanusi (w. 895 H.) memandang perlu untuk menjelaskan kitab Tauhid yang telah beliau tulis yakni al-Aqidah as-Sanusiyah. Syarh ini beliau namakan Tauhid Ahlil Irfan wa marifatullahi wa rasulihi bid dalil wal burhan. Syarh beliau bukanlah penjelasan teks secara kata per kata. Namun, beliau terlebih dahulu mengemukakan satu kalimat ataupun satu paragraf utuh, lalu beliau uraikan maksud dari kalimat atau paragraf tersebut. Beliau memilih kata-kata yang ringkas dan dapat mudah dimengerti. Beliau tuntaskan penjelasan beliau sebelum berpindah ke pembahasan paragraf berikutnya. Dalam kitabnya ini diulas shifat yang wajib bagi Allah, shifat yang mustahil dan shifat yang boleh jadi ada (jaiz) pada Allah SWT. Dengan segala argumentasinya. Begitu pula dibahas shifat bagi para rasul-Nya. Serta pokok-pokok keimanan yang menjadi landasan pokok ahlus sunnah wal jamaah khususnya Asyariyah. kitab ini diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari adalah penulis kitab Fathul Mu’in tersebut. Kitab ini merupakan kitab syarah (penjelasan) dari kitab sebelumnya yaitu Qurrotul ‘Ain. Isi kitab ini adalah kajian-kajian disiplin ilmu fikih. Keistimewaan dari kitab ini adalah penukilan perbendaan pendapat ulama akan suatu hukum, semuanya dinukil dari kitab-kitab yang mu’tabar. Dengan mengkaji kitab ini, para santri dapat mengetahui lebih banyak hukum-hukum fikih serta penjelasannya, kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Kitab Lubb al-Ushul olehSyaikh Islam Abu Yahya Zakariya al-Anshari w. 926 H . Kitab Lubb al-Ushul sendiri merupakan ikhtishar (ringkasan) dari kitab Jam’ul Jawami’, magnum opusnya Imam Taj ad-Din as-Subki w. 771 H. Sejatinya, kitab Lubb al-Ushul merupakan kitab kombinasi dua ushul; Ushul Din dan Ushul Fiqh. Hal tersebut menegaskan bahwa ilmu Ushul Fiqh memiliki ikatan kuat nan intens dengan ilmu Ushul Din. Kitab Lubb al Ushul bisa dibagi dalam tiga kepingan pembahasan; Pertama, al-Muqaddimat. Berisi tentang masalah-masalah yang mesti dipahami lebih dahulu, agar bisa dan mudah dalam memahami isi sejatinya Ushul Fiqh. Di antaranya, pembahasan khitab, taklif mulja’. Total, ada 11 masalah terdapat dalam al-Muqaddimat; Kedua, al-Kitab. Pada dasarnya terdapat tujuh al-Kitab (judul besar) dalam bagian kedua ini, dan di situlah jantung pembicaraan ilmu Ushul Fiqh. Isinya termasuk al-Quran, sunah, ijmak, qiyas, istidlal, ta’adul dan tarajuh, dan ijtihad; Ketiga, merupakan penutupan yang berisi konsep dasar ilmu Tasawuf. Satu kepingan dari kitab ini menyempurnakan kepingan lainnya. kitab ini diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Kitab Al-Faroidul Bahiyyah, adalah Salah Satu Kitab yang Menjelaskan Kaidah-kaidah Fiqh, karya Monumental Sayyid Abu Bakar Al-Ahdalil Al- Yamani As-Syafi’i. Dalam Kitab ini Disebutkan 5 Kaidah Kubro, 40 Kaidah Juz’iyyah dan 20 Kaidah yang Mukhtalaf, diharapkan Mampu Menguasai Rumusan-rumusan Kaidah Fiqh Beserta Contoh-contoh Persoalan yang Dicakupkannya Serta Pengecualiannya. kitab ini diajarkan menggunakan syarh dari Ponpes Lirboyo yaitu Taqrirat al Faraid al Bahiyyah dan diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Kitab berisikan kumpulan hadis Nabi yang direferensikan dari kitab-kitab hadis terpercaya seperti Shohih Bukhari, Muslim, Abu Daud, al-Nasa’i, al-Tirmidzi, Ibnu Majah dan lain-lain. Mayoritas pembahasan pada bagian awal adalah tentang hati dan kebersihan jiwa. Ditulis oleh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi, seorang ulama besar bermazhab Syafi’i. kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Manhaj Dzawi al-Nazhar adalah sebuah kitab syarh nazham alfiyah al-Suyuthi yang dalamnya berbicara tentang ilmu hadits dan ilmu mustolah hadits, dikarang oleh ulama Indonesia Syeikh Mahfudzh at Tarmasi, Dalam kitabnya ini ada sekitar 81 cabang pembahasan. Beliau menjelaskan ulang beberapa cabang yang sudah dikelompokkan oleh Imam as-Suyuthi menjadi satu tentang Al-Gharib wal Gharib wa Al-Mustafizh wal Mutawatir dengan pembahasan yang terpisah, supaya lebih dapat dipahami lagi, kitab ini diajarkan secara penuh selama 3 tahun mulai dari kelas X sampai kelas XII MAP.
Ar-Rahiq Al-Makhtum Bahtsun Fi As-Sirah An-Nabawiyyah adalah nama lengkap dari Rahiq al Makhtum yang berisi tentang sejarah kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam yang sudah di tahqiq, sehingga kita bisa mengetahui derajat kisah yang disebutkan dalam buku tersebut. dikarang oleh seorang ulama bernama Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury
Juga dapat menjadi wawasan tambahan agar tidak terjebak dalam kebingungan; mana kisah yang memiliki sumber periwayatan, mana kisah yang diperdebatkan kebenarannya, dan mana kisah yang tidak ada sumbernya sama sekali. diajarkan selama 2 tahun pada kelas XI & XII MAP.
Kitab karya Prof. Dr. as-Sayyid Muhammad bin ‘Alawi al-Maliki al-Hasani, merupakan seorang ulama berpengaruh dari kota Mekkah. Secara bahasa kitab ini memiliki arti “Pemahan-Pemahaman yang Harus Diluruskan”. Kitab ini hadir sebagai jawaban atas kegelisahan kaum Ahlussunnah wal Jamaah terhadap gerakan Salafi-Wahabi di Jazirah Arab, khususnya kota Mekkah. Penulis berusaha membuktikan kesalahan-kesalahan paham yang menyebabkan pentaklifan dan penyesatan kepada golongan lainnya, terkhusus Ahlussunnah wal Jama’ah.
Kitab ini terdiri dari tiga bab, yang mana satu babnya untuk satu tahun sampai kelas XII. Bab I menjelaskan tentang akidah yang sub babnya terdiri dari Tuduhan Palsu atas Pernyataan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, Kesalahan dalam Pentaklifan, Konsep Tasawuf, Pelurusan tentang Pemahaman Salah tentang Bid’ah, Tawasul, Mazhab Asy’ariyyah, Syafaat dll. Bab II membahas tentang kenabian, sub babnya terdiri dari Keistimewaan Nabi Muhammad SAW, Hakikat Kenabian, dan Tentang Hukum Tabarruk. Kemudian bab terakhir membahas masalah-masalah khilafiyah, sub babnya mengenai Kehidupan Nabi di Alam Barzakh, Keutamaan Nabi di Alam Barzakh, Nabi Muhammad Menjawab yang Memanggilnya, Keramat bagi Orang Saleh, Hukum Ziarah Kubur, Tabarruk terhadap Peninggalan-Penginggalan Nabi, dan Pembahasan Seputar Hari Besar Islam seperti Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW.
Sebagaimana nama kitabnya, kitab ini dikarang oleh dua Imam bernama Jalal, Imam Jalaluddin Muhammad al-Mahalli dan Imam Jalaluddin Abdurrahman as-Suyuthi. Sebagaimana kitab tafsir lainnya, kitab ini adalah tafsiran al-Quran. Yang menjadi pembedanya adalah redaksi yang tidak begitu panjang dan mudah dipahami karena langsung mengambil pendapat terkuat di antara ulama atas suatu kasus. Di dalamnya pun terdapat uraian-uraian lain yang mendukung penafsiran kata, kalimat, dan ayat-ayat, kitab ini diajarkan setiap ramadhan selama 2 tahun, pertama dikelas X MAP dari Juz 1-15, kemudian dikelas XI MAP dari Juz 16-30.
Penulis Kitab Al-Itqan fi Ulumil Qur’an bernama lengkap Abul Fadl Jalaluddin Abdurrahman bin Al-Kammal Abi Bakar bin Muhammad As-Asyuthi As-Syafi’i. Ia dilahirkan pada hari Ahad pertengahan bulan Rajab tahun 849 Hijriyah di kota Asyuth, sebuah kota yang ada di Mesir. Ia wafat pada tahun 911, kemudian dimakamkan di Mesir.
yaitu mencakup 80 pembahasan pokok, tidak termasuk cabang-cabang dari masing-masing pembahasan yang 80. Karenanya, kitab ini sangat membantu bagi para pembaca untuk mengenal Al-Qur’an lebih lanjut.